Poros Koalisi Demokrat Belum Deklarasi
Rabu 10-05-2017,03:22 WIB
KEJAKSAN – Meski diakui sudah bersepakat untuk membangun koalisi menuju Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Cirebon 2018 mendatang, Partai Demokrat, PKS, Partai Gerindra dan PKB belum juga memastikan diri deklarasi koalisi. Keempat partai baru sebatas mengikat kesepakatan.
|
Nasrudin Azis bertemu elit PKS. Foto: Fajri/Rakyat Cirebon |
“Deklarasi? Belum. Kita masih terus berkomunikasi. Kan yang terpenting silaturahmi tetap terjaga,” ungkap Ketua DPC Partai Demokrat Kota Cirebon, Drs Nasrudin Azis SH.
Politisi yang juga petahana walikota Cirebon itu mengakui, komunikasi antar empat parpol itu sejauh ini masih mesra. Diharapkan, akan berlanjut sampai deklarasi dan melakukan kerja-kerja koalisi untuk menghadapi Pilwalkot 2018.
“Saya dengan PKS, Partai Gerindra, maupun PKB, komunikasinya masih sangat baik. Mudah-mudahan kebaikan yang dibangun bersama bisa terjaga untuk kedepannya,” kata Azis.
Dikatakan Azis, berdasarkan pembicaraan di kalangan elit keempat parpol tersebut, salahsatunya disepakati, masing-masing parpol untuk saat ini melaksanakan mekanisme di internal. “Silakan dari masing-masing parpol, hasil surveinya seperti apa. Siapa yang akan disepakati untuk diusung,” kata dia.
Seperti diketahui, pengurus DPW PPP Jawa Barat Korwil Cirebon-Indramayu, H Basirun menilai, berdasarkan perkembangan dinamika politik setidaknya sampai pertengah pekan kemarin, diprediksi akan ada empat poros kekuatan di pilwalkot.
“Memang prediksi saya empat poros. Tiga koalisi, satu partai mengusung sepaket pasangan calon,” ungkap Basirun.
Ia menuturkan, keempatnya yakni, pertama poros koalisi Partai Demokrat, Partai Gerindra, dan PKS. Poros kedua yakni Partai Golkar, Partai Hanura, dan PAN. Poros ketiga yakni Partai Nasdem, PPP, PKB dan PKPI. Sedangkan keempat, PDIP sendiri akan mengusung pasangan calon (paslon) satu paket.
“Kita belum bisa bicara siapa figur yang akan dicalonkan. Tapi kira-kira poros koalisinya tidak jauh berbeda dari itu,” kata Basirun.
Menurutnya, poros Partai Demokrat Cs menjadi awal deretan koalisi yang bersepakat. Sedangkan poros kedua, Partai Golkar Cs, dimungkinkan terjadi karena menyesuaikan peta politik di Pilgub Jabar, begitu juga dengan poros koalisi Partai Nasdem Cs.
“PDIP banyak yang memprediksi akan mengusung satu paket, karena jumlah kursi di DPRD sudah mencukupi syarat,” kata dia. (jri)
Sumber: